JAKARTA – Perum Bulog memperluas saluran distribusi beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk dialokasikan pada program makan bergizi gratis (MBG).
Langkah ini diambil dalam rangka mempercepat perputaran persediaan di gudang penyimpanan.
“Kami meningkatkan penyaluran beras SPHP maupun bantuan pangan serta menambah saluran di antaranya melalui BGN (Badan Gizi Nasional),” kata Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, di Gudang Batubulan, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (28/10/2025).
Di samping itu, penyaluran juga dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan seluruh lembaga pemasyarakatan (lapas) di seluruh Tanah Air, melalui kerja sama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Saluran lainnya, imbuh dia, sesuai petunjuk teknis dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), beras dari BUMN pangan tersebut juga didistribusikan kepada pengecer di pasar rakyat, Koperasi Desa Merah Putih, hingga pemerintah daerah dan pusat melalui kegiatan pangan murah.
Selain itu, sejumlah BUMN juga turut melaksanakan penyaluran, mulai dari PT Pos, Pegadaian, PTPN, hingga instansi pemerintah melalui koperasi, imbuhnya lagi.
“Instansi pemerintah baik pusat dan daerah termasuk TNI Polri boleh jual beras SPHP,” ucapnya.
Ia juga mengusulkan agar kebijakan natura yang dahulu pernah diberikan kepada para aparatur sipil negara (ASN) termasuk TNI/Polri diaktifkan kembali.
Hal ini bertujuan untuk mempercepat penyerapan beras sehingga tidak terjadi penumpukan yang berlebihan di gudang.
“Ke depan kalau diizinkan pemerintah seperti zaman dulu kami sarankan ada natura untuk ASN, TNI dan Polri itu akan lebih mempercepat sirkulasi perputaran beras,” imbuhnya.
Pihaknya berencana memaksimalkan penyaluran hingga mencapai kisaran 1 juta hingga 1,5 juta ton beras sebelum memasuki masa panen raya yang dimulai pada Maret-Mei 2026.
Khusus untuk wilayah Bali, lanjut dia, kapasitas gudang Bulog mencapai 18.850 ton dan kapasitas gudang sewa mencapai 2.700 ton.
Adapun stok beras yang tersedia di Bali saat ini adalah 13.295 ton, sehingga masih tersedia sisa ruang untuk menampung stok hingga 8.255 ton.
Rizal menambahkan, posisi stok beras secara nasional pada saat ini mencapai 3,76 juta ton.
Rata-rata usia simpanan cadangan beras pemerintah (CBP) nasional di gudang per tanggal 26 Oktober 2025, lanjut dia, beras di atas 12 bulan tercatat ada 257.148 ton, usia 7-12 bulan ada 1,13 juta ton, kemudian 4-6 bulan ada 1,84 juta ton, beras 2-3 bulan ada 319.937 ribu ton dan beras 0-1 bulan ada 204.951 ton.